4.12.14

Merapuh sejenak

Pertama kalinya lagi sejak sekian lama mencoba menguatkan diri. Tidak sengaja, aku buka topengku lagi sore ini sebelum harus cepat-cepat memakainya dan mencoba bertahan lagi hari esok. 

Berdiam diri di sudut kamar. Menenggelamkan muka tak bertopeng di kedua telapak tangan. Meringis kesakitan sekencang-kencangnya. Menjenggut-jenggut rambut. Menangis sederas-derasnya. Memukul-mukul badan sendiri.

Mungkin aneh, tapi hal seperti itu memang baru terjadi sekali ini sepanjang hidupku. Entah, mungkin komplikasi beban yang sekarang tidak pernah aku bagi kepada orang lain yang membuat aku seperti itu. Salah satunya mungkin beban kecil yang banyak orang sebut-sebut itu cinta.

Aku bingung. Semakin mencoba menyingkirkan hal tersebut dari otakku, semakin menyiksa sakitnya. Melihat dia yang baik-baik saja dengan hubungan kami yang seperti ini, dia yang sudah tidak peduli kepadaku, dia yang kembali memprioritaskan subjek lama, dia yang sudah pergi jauh, dia yang terlihat sangat bahagia. Aku tau secara tidak langsung aku egois karena sedih melihat dia bahagia yang alasannya bukanlah aku dan tidak pernah lagi aku. 

Sudahlah, kalau dia bisa, kenapa aku tidak? Doakan saja kondisi yang seperti ini hanya akan bertahan seumur jagung. Topengku akan kupakai lagi esok hari. Semoga setelah detik ini, aku lebih bisa menguatkan diri, mengontrol diri, dan tidak menggantungkan kebahagiaan pada subjek yang peduli kepadaku saja tidak.

P.s : setiap melihat mukanya, aku sedih karena selalu teringat semua hal indah yang pernah kami lalui bersama lalu sadar kalau hal-hal tersebut tidak dapat terulang lagi. Salam rindu.



"Aku menangis bukan karena cinta berakhir,
tapi karena cinta itu tetap ada
saat seharusnya berakhir."

25.11.14

For all the things that you saidFor all the lines that we playedFor all the very best datesHow could you do this to me

The things we did to stay saneThe walks we had in the rainThe places we used to hangHow could you do this to me
For all the love that we shareFor all the times that we blendFor all the path we walk downHow could you do this to me

Oh wellLook at me now I’m falling in piecesI don’t know what to do nowI’m lost within this fire

20.11.14

Kusimpan masa demi masaTak mudah 'tuk terlupaSaat kau masih disisiHingga saat kau dengannyaKadang ku menangis

Tataplah diriku di siniMasih seperti yang duluKutemui kaupun kembali'tuk bersamaku lagiAkupun mengerti

Satu yang tak bisa lepasPercayalah hanya kauYang mampu mencuri hatikuAkupun tak mengerti

Satu yang tak bisa lepasBawalah kembali jiwa yang lukaDan perasaan yang lemah iniMenyentuh sendiriku

17.11.14

Terlalu sakit

Hai, blog. Hanya sedikit menyempatkan waktu menulis disela-sela sibuknya beberapa waktu ini. Aku sedang kacau, jadi aku pikir dengan menuangkan sedikit beban kesini, biasanya terasa lebih sedikit ringan, kan?

Ya ternyata semuanya benar. Aku juga sudah beberapa kali melihat dengan mata kepalaku sendiri. Haha, sakit ya, melihat orang yang kamu sayang, sayang dan peduli pada orang selain kamu. Sakit juga, melihat orang yang pernah bicara 'sesuatu' yang dapat menenangkan kamu, berlaku tidak sesuai dengan apa yang pernah dia bicarakan pada kamu. Padahal yang aku tau, dia seseorang yang berpandangan luas dan paling berpendirian.

Luka menganga kembali. Rupanya, permukaan tersebut sudah terlalu kebal dengan segala obat yang ditetesi. Sulit mengering. Tapi seiring berjalannya waktu, aku tau lama kelamaan akan tertutup. Aku pasti bisa dan aku harus bisa.

Tapi lagi-lagi merasa bodoh. Merasa semua yang pernah aku lakukan hanyalah sia-sia belaka. Aku tidak pernah bisa menjadi tempat tinggal buat dia. Tidak pernah bisa menjadi  sesuatu yang berharga untuk dia. Tidak pernah menjadi seseorang yang dia syukuri keberadaannya. Tidak pernah menjadi sesuatu yang dia butuhkan. Hanya menjadi sesuatu yang membuat dia sadar bahwa yang namanya hubungan sulit dibina. Hanya menjadi sesuatu yang banyak maunya, berlebihan dan lain-lain.

Tapi aku kecewa kenapa dia menyimpang dari apa yang pernah dia utarakan padaku, ya. Tentang tidak akan pernah kesana lagi. Tentang tidak-mau-berhubungan-dengan-masalah-hati. Tentang tetap akan peduli. Apalagi satu kata yang pernah dia tegaskan di depan aku dan dua teman kami sore itu. Aku bilang dia hanya butuh aku ketika yang disana tidak ada, dia tidak menyanggah malah menengaskan dan menjawab iya sejadi-jadinya. Kecewa, marah, sakit. Entah, aku merasa hebat dapat melewati masa itu tanpa air mata. 

Aku sedang berusaha untuk tidak mengenal dia. Maaf, tapi itu satu-satunya cara yang aku pikir dapat bekerja padaku. Untuk mengobati luka itu. Untuk menutup semua kenangan yang terlalu indah yang pernah kami lewati bersama. Walaupun untuk berpapasan dengan dia sulit rasanya untuk tidak melihat matanya. Walaupun untuk berada di dekatnya sulit untuk tidak tersenyum. Walaupun untuk berada jauh darinya sulit untuk tidak memikirkannya. Tapi biarkan aku mencoba.

P.s: aku sedih melihat dia yang semangat belajarnya menurun, aku juga sedih melihat sesuatu yang pernah dia selipkan di jari-jari tangannya. Semoga dikurangi dan tidak lama-lama seperti ini ya, sayang.

30.10.14

Kembali ke awal

Yah, mau tidak mau aku mendengar omongan-omongan orang yang tidak mau aku dengar lagi, blog. Harus menerima tatapan kasihan orang pada aku lagi. Mengulang kondisi dan situasi yang dulu pernah beberapa kali aku lewati. 

Mereka bilang aku bodoh. Karena membuka pintu lagi. Karena menutup pintu untuk orang-orang baru. Haha. Aku begitu karena semuanya sempat terasa begitu indah, belum ada lagi yang bisa membuat aku se-nyaman ketika bersama dia. Siapa yang sanggup menghentikan semuanya ketika sesuatu tersebut sedang indah-indahnya? 

Tapi apa mereka benar bahwa aku memang bodoh? Tapi kenapa akhirnya selalu seperti ini, ya? Jadi pihak yang ditinggalkan lagi. Jadi pihak yang sedih-sedihan lagi. Capek juga. Ah, dia bilang jangan terlalu pikirin apa kata orang. Tapi kenapa aku tidak bisa, ya. Aku masih peduli apa kata orang. Sehingga ketika mereka bilang aku bodoh, aku semakin benci diriku sendiri karena aku tidak bisa menyangkalnya. 

Jujur, tidak mudah, sangat tidak mudah untuk aku berada di posisi seperti ini lagi untuk ke sekian kalinya. Tapi ini cara yang menurut aku paling bisa aku lakukan. Menghindar dari semuanya. Berteman dengan musik, laptop, tempat sepi, kesendirian dan gelap malam. Pulang cepat. Tidak berinteraksi banyak dengan teman-teman termasuk dengan dia. Cara apalagi yang bisa aku lakukan untuk menyembunyikan kesedihan selain menjauh dari semua orang? Cara apalagi yang bisa aku lakukan untuk menghindar dari hal-hal yang membuat aku sakit ketika aku melihatnya?

Dia bilang ngapain mikirin yang kayak begini terus? Disamping kita masih punya kewajiban yaitu belajar. Tapi, aku bukan hanya punya otak untuk belajar, aku juga masih punya hati untuk merasakan sesuatu. Coba pikir, memangnya siapa yang mau sedih terus menerus? Aku juga tidak mau kok. Tapi siapa sih yang bisa mengontrol hati? Siapa sih yang bisa mengontrol hati untuk tidak jatuh lagi kepada dia?

Tapi, kalau memang dia maunya seperti ini. Kalau memang dia maunya pergi dan kembali kesana. Siapa bisa larang. Siapa bisa cegah. Aku tidak punya andil karena aku bukan siapa-siapa. Aku hanya bisa,

pergi dan kembali sendiri.

Lagi dan lagi

Aku tahu, sudah dua bulan absen dari blog ini. Ya, beberapa bulan kemarin dunia maya kalah indah dibanding dunia nyata. Beberapa bulan kemarin aku sedang berada di atas roda. Menjalani setiap harinya dengan semua warna kecuali hitam. Setidaknya itu yang aku rasakan, bahagia.

Tapi mulai hari ini, sepertinya aku akan kembali menulis di blog ini. Karena dunia nyata tidak bekerja sesuai yang aku inginkan. Maaf blog, kamu harus aku jadikan pelarian ketika aku sedang di bawah roda. Karena aku tidak tahu lagi kemana aku harus mengadu. Mungkin teman-temanku sudah bosan mendengar cerita seperti ini. Mungkin teman-temanku sudah bosan memberi saran yang akhirnya tidak pernah aku dengar. Mungkin teman-temanku sudah bosan melihat muka jelekku ketika air mata itu jatuh terus menerus. Lagian aku juga sudah malu sama teman-temanku kalau terus menerus cerita masalah ini, kalau terus menerus cerita bahwa aku jatuh lagi ke lubang yang sama. Aku jadi berpikir, apa mereka masih mau menghapus air-air di mataku? Syukur-syukur masih mau mendengar ceritaku. Ya, aku kira seperti itu. 

Bicara soal kamu blog, yang selalu aku jadikan pelarian. Aku pikir itu yang sedang aku rasakan. 

Awalnya aku bisa menerima kalau dia pergi dengan alasan yang seperti itu.
Tapi kenapa akhir2 ini alasannya semakin memudar? Dia tidak bohong kan, blog?

Awalnya aku masih tenang karena walaupun keadaan seperti ini, dia akan selalu ada.
Tapi kenapa akhir2 ini bayangannya semakin menjauh? Dia tidak bohong kan, blog?

Awalnya aku percaya dia tidak akan kembali kepada sesuatu yang selalu dia tepis.
Tapi kenapa akhir2 ini tandanya semakin jelas? Dia tidak bohong kan, blog?

Haha dipikir2 ngapain aku nanya ke kamu ya, blog. Toh, tidak akan terjawab. Tapi untuk nanya langsung, aku terlalu takut akan jawabannya.

Aku sadar, aku menyesal karena diriku sendiri. Aku hanya merasa aku menyia-nyiakan kesempatan. Ketika dia bersamaku, mungkin usahaku untuk jadi yang terbaik untuknya kurang? Yang aku bisa hanya lebih meyakinkan dia kalau aku tidak bisa menjadi rumah untuk dia. Apa ini memang takdir? Untuk selalu dijadikan pelarian? Untuk selalu dijadikan pilihan? Ah, sejahat itu ya semesta?

27.8.14

Useless.
Unwanted.
The option.
Attention-seeker.
Unspecialized.
The second.
Exaggerated.
Ugly.
Unloved.
Cant be proud of.
Embarrassing.
Troublemaker.
Un-important.

So sad but true that those are live in me.

22.8.14


Ingatkah kan dirimu yang pernah menyakiti aku. Kau kecewakan aku tapi ku maafkan salahmu. Kini berganti kisah ku menyakiti dirimu tapi apa yang terjadi kau meninggalkanku.

Ijinkan aku untuk terakhir kalinya, semalam saja bersamamu mengenang asmara kita. San akupun berharap semoga kita tak berpisah dan kau maafkan kesalahan yang pernah kubuat.
- berharap tak berpisah, reza.

17.7.14

2.7.14

What i've learnt from June stars are
we can't deny our heart to choose who we really love
and
it is just beautiful; to love and to be loved.

29.6.14



Remi : "Pernah gak, Keenan minta buku ini dikasih sama kamu? Pernah gak kamu minta dikasih cincin ini sama aku? Gak pernah kan? Cari orang yang bisa kasih ke kamu segala-galanya apapun itu tanpa harus kamu minta."
Kugy : "Tapi itu kamu Remi. You give me everything tanpa harus aku minta."
Remi : "Itu kamu yang sudah ketemu, aku yang belum."


9.6.14

Karena untuk apa sedih,
melihat yang disayang bahagia?

Karena untuk apa kecewa,
melihat yang disayang membuat bahagia yang lain?

Karena untuk apa khawatir,
melihat yang disayang sudah ada yang menjaga?

:)

1.6.14


So I’ll watch your life in pictures like I used to watch you sleep
And I feel you forget me like I used to feel you breathe
And I'll keep up with our old friends just to ask them how you are
Hope it’s nice where you are
And I hope the sun shines and it’s a beautiful day
And something reminds you, you wish you had stayed
We can plan for a change in weather and time
I never planned on you changing your mind
So, I’ll go, sit on the floor wearing your clothes
All that I know is I don’t know
How to be something you miss
I never thought we’d ever last kiss
Never imagined we’d end like this
Your name, forever the name on my lips
Just like our last kiss, forever the name on my lips
Forever the name on my lips, just like our last

31.5.14

Dreams

But darling, sometimes dreams hurt me. I dreamt that we have two cups of tea after school while studying. I dreamt that we have those late videocalls while teaching each other. I dreamt that we fall asleep together with a pen in our hands. I dreamt that both of us fight for the right answer of the unsolved questions. I dreamt that we pass these last semester tests successfully together. That's how dreams hurt me, yeah the fact that those are just dreams. That's just a fairytale that lives in my head, never exist.

I miss you.
Like a sailor's heart not breathing.
And the sea without it's waves.
Like a painter's eye that stopped staring.
And colors only seen in grey.
Like a singer's voice who can't play it.
On those dusty broken strings.
Like a writer's mind who craved thinking.
As letters left his brain.
I miss you.

5.5.14

You came, I liked you. You left, I still liked you.
You came again, I loved you. You left again, I still loved you.
You came again and again, I loved you even more. You left again and again, I moved.
You came again and again and again, I loved you even more and more. Then you left again and again and again, I'm dying. 

And you ask me to not to be sad.
How could I?

4.5.14

The Hundredth Chance, The Hundredth Pain.

Second chances have never been a problem with me... I tend to give 7 or 8 or 100 or 9999 before I realize I'm a fucking idiot.

He was coming back for the 932842787984th times. It was once so good, so perfect. Feeling to be loved is the most beautiful thing of all. When you wake up, about to sleep, you smile cause that was brighten your days.

But it never worked out, never meant to be. He was just too sorry to see me cry in past day. It's kinda messed up. How all of a sudden, someone just wakes up and decides to never talk to you again, care for you again. No reason. No explanation. No words said. They just leave you hanging like you never meant a shit to them. And what hurts the most is how they made it look so easy.

Tell me why? Maybe I was naive got lost in your eyes and never really had a chance? Maybe we got lost in translation? Maybe I asked for too much? Or maybe this thing was a masterpiece till you tore it all up?

Heart just be like I can't handle this kind of pain no more. So sick. I'm too weak. I can't walk around with my head and chin up. But brain be like I can do it. I am stronger than I think. I can get over it. I can get it out from my mind. I can walk with my chin up. I can smile again. Cause I am gonna find someone someday who might actually treat me well.

Thank you dear you,
...for being the reason why I was happy
...you made me feel special
...you made me feel loved
Thank you, for everything we've been through.
:)

3.4.14

Dan...
Terimakasih telah membawa saya
Mencapai tahap ini
Tahap dimana saya sangat sayang
Atau bisa disebut
Tahap dimana saya terlalu sayang

Tak terbayang
Rasa sakit jika akhirnya dikecewakan
Lagi
Rasa sakit jika akhirnya ditinggalkan
Lagi

Tetap disini
Ya


1.4.14

Tentang Kesempatan

Ini malam yang kesekian. Tapi tak kunjung mengerti juga saya ini dibuatmu. Atau memang saya yang terlalu dangkal untuk ingin cepat menyimpulkan ini semua.

Tolong tetapkan rasa.
Tolong tetapkan rasa.
Tolong tetapkan rasa.

Berlebihan haha ya, saya tau. Tapi disamping semua itu, saya tau kalau kamu pasti tau apa sebab akibat dari sikap-sikap yang kamu persembahkan untuk saya akhir-akhir ini. Semuanya muncul lagi. Kamu bilang, kamu mengerti saya, kan?

Dengan susah payah mencoba menghilang seutuhnya dari pandangan kamu beberapa waktu lalu. Berlebihan lagi haha ya, saya tau. Memang tidak seharusnya begini. Tapi saya pikir dengan menghilang seutuhnya beberapa waktu akan dapat mem'biasa'kan diri dengan... semuanya. Dan akhirnya saya akan berhasil melewati ini dan menjadi 'biasa'. Faktanya, kamu kurang membantu saya dalam hal ini. Mungkin kamu bisa dengan cepat untuk 'biasa' dengan saya. Tapi beda dengan saya, saya butuh waktu lebih lama dari kamu.

Sejak menjalani hidup masing-masing, entah berapa kali saya mengalami yang seperti ini. Sampai saya takut dengan kata senang. Berlebihan lagi haha ya, saya tau. Tapi memang kenyataannya jika senang mengetuk pintu saya, pasti sedih duduk rapi menunggu di sudut ruang saya. Sampai kecewa tak terbendungkan dan kata-kata bahwa 'kesempatan terakhir kamu sudah habis' dilontarkan.

Tapi... selalu saja saya kalah dengan diri sendiri. Ya, yang dimaksud adalah otak saya terlalu lemah. Hati saya terlalu kuat. Setiap kamu datang lagi, saya dengan senang hati membuka pintu.

Ini kesempatan terakhir. 
Ini kesempatan terakhir.
Ini kesempatan terakhir.

Terus umpatkan kata-kata itu dalam hati, Jasmine Amalya Zahra. Terlalu banyak pertanyaan yang hampir meluncur dari mulut saya seperti: "Sebenarnya bagaimana kita ini?" "Dia, gimana?" "Kenapa datang, lagi?" "Apakah kamu hanya mau menancapkan pisau yang lain lagi di hati saya?". Dan satu pernyataan yang hampir meluncur dari mulut saya seperti: "Jangan pergi lagi, rasa sayang yang tenggelam, kini sudah terlanjur muncul lagi ke permukaan sehingga menjadi terapung. Saya harap kamu berkenan untuk menolongnya, memperbaikinya dan merawatnya sebaik mungkin..."

Selasa, 1 April 2014
00.15


24.3.14


"...dan bila
kau tak kunjung tetapkan rasa
dimana hatimu berada
kan ku lepaskan kau selamanya."

"dan bila
kau tak kunjung lupakan dia
dia yang tlah membuatmu luka
kan ku ikhlaskan kau slamanya..."

 -Bila by Nadya Fatira-

4.3.14

Dan pada akhirnya... hari itu pun tiba.
Hari dimana kita hanya berpapasan tanpa berbasa-basi.
Hari dimana kita hanya berpandangan kemudian melempar muka satu sama lain.
Hari dimana tidak akan ada lagi tangan jailmu itu.
Hari dimana tidak akan sesering biasanya untuk melihat matamu.
Hari dimana gema suara tertawamu jarang terdengar.
Hari dimana sejarah itu selesai.
Hari dimana kita memulai lagi dari nol.
Hari dimana semangatku bukan kamu lagi, dan
Sebaliknya

Tidak mudah awalnya.
Tapi aku tau ini yang terbaik.
Kamu juga pasti melakukan ini karena ini yang terbaik.
Untuk aku, kamu, dia.

Selamat berbahagia, to the apple of my eye.

19.2.14

do you ever see a picture of someone
that you used to be so close to and
you just remember every thing you did together
and all the things you said you would do together,
all the late night conversations, 
phone calls or even video calls
and remember all the good things and bad things
both of you have been through together
but then you remember that
they are now just a memory
and they are not in your life anymore.

29.1.14

to the magnificent you

Hi,
     I have been thinking, staring at this new-blank post page, and wondering how dare am I ever to say what I have in me here. 
     Hell yeah, I still remember how we felt sitting on the motocycah under those twenty-nine beautiful stars and a January moon. I waited for you long enough somewhere, cause you offered to drive me home. Traffic light on our eyes and there you go and there your words go and there your smile go and there my smile go and there we were begin. Such an unbelievable beautiful happiness. 
       Uh-huh, today is our first. Oh no can someone replace 'is' with parenthesis plus 'should be' on the first sentence of this paragraph please.
      Cause it was not that flawless. We got stuck and gave up without even a little effort. And done. But undone. At least for me. You... you are unpredictable and I can't even guess what do you mean by doing those nice little things for a girl like me---a clumsy little girl that notice every little things from you. A stupid girl that unrealized that still wishing is a waste of time. An idiot girl that still accidentally give you an awkward smile when you give some humors. A fool girl that always shed the tears when you hurt me.
       I said you hurt me... in every time I see you-and-her-moments. But hell-o? Did I say you hurt me? What a dumb of me. You are even no longer mine. I didn't suppose to see them as something that make me hurt. 
       You... such a beautiful mistake and I'm sick of it. Been a year and for some reasons and memories we made, I just can't get over us. 

"A sound, a smell, a look, a taste, a touch; can trigger the most deepest of emotional responses. They could be stuck on your memories forever and caused the painful; like hope in the springtime, like warmth in the autumn leaves, like the contentment in winter, or like fun on the beach in the summer. " 

     Dearest you, I love you in a very nostalgic but very genuine and grateful way. You've been good these last ten months and all I can do is just to always have your name in my prayers. Uhm... speaking of painful, I can't deal with how cheesy this post is becoming. Omg, no. Can you end a sentence with "becoming?" I think I need another whiskey. 
       And one point of all is, hi Jan 29th!                               

to the magnificent you
from the moron me

25.1.14


He smiled. Gallows humor. "I'm on a roller coaster that only goes up," he said.

"And it is my privilege and my responsibility to ride all the way up with you," I said.

"Would it be absolutely ludicrous to try to make out?"

"There is no try," I said. "There is only do."

24.1.14

Runaway

For so long, i dont believe that world is unfair. Sometimes, it just seems so. Seem doesnt mean it is, uh?

Now i am feeling so. I am in the edge of breaking down and no one is there to save me. For a moment i just wanna disappear. Actually no, i just wanna be found. 

These days, i rarely go out the classroom, i rarely go to canteen, and i always go home earlier than before. I dont wanna meet many people. No, actually certain people. No, actually that person.

I just realized something several days ago. Hearing something that absolutely kills you and having to act like you're fine? Not my specialist. Those things on the third paragraph. Yeah, i do it just to avoid me seeing something i dont wanna see. To avoid tears, to avoid more pain. I just... I am tired. Sick of all. Not loving you is harder than you know. 

And in the end... Yeah, this aint a fairytale and i dont think i'll ever be happy.

16.1.14

on bended knee


Can we go back to the days our love was strong?Yes, we can. But he won't.
Can you tell me how a perfect love goes wrong?- We didn't have any commitments.- It was my second so I was still too blind about how the real relationship should be.- My phone was broke. It caused communication failure.- I was afraid if I get too attached to him at school or socmed, I would make someone-who-still-love him get hurt.- He was just the right guy in the wrong time.
Can somebody tell me how you get things back the way they used to be?I bet no one can.
Oh God give me a reason i'm down on bended knee

13.1.14


"Kita semua pernah menjadi kembang api 
di tahun baru seseorang,
terbang menyala, meredup, kemudian selesai."
- Karizunique

12.1.14

Sesal

Pernahkah kamu menangkap bayangan seseorang di pelupuk matamu, kemudian tak sengaja satu persatu air jatuh dari kantung air matamu hanya karena menatapnya? Aku baru saja mengalaminya, kemarin.

Masih teringat ketika pertama kali ada nama yang selalu disenandungkan hati kecil ini. Ketika pertama kali menjadi tak karuan sikap ini saat seseorang itu berjalan melewatiku. Parahnya, ketika pertama kali aku curahkan perhatian dengan sedikit berlebihan kepada seseorang itu. Untuk mengerti penyebabnya butuh waktu bertahun sampai temanku berkata, 'mungkin itu cinta?'. Pun butuh waktu bertahun sampai seseorang itu akhirnya datang dan menyatakan rangkaian kata indah dari hatinya ke hatiku.

Awam aku dibuatnya. Pertama kali aku menjalani yang seperti itu. Aku tidak tau harus apa. Tapi aku sok tau. Sampai akhirnya ku rusak hari-hari bahagia kami dengan sedikit menambahkan bumbu pada konflik-konflik yang seharusnya bukan suatu yang perlu dijadikan sebesar itu. Berlebihan. Bodoh. Egois. Itu aku.

Dewasa ini, aku selalu menghujat diri sendiri. Beberapa perumpaan seperti, 'jika dulu begini pasti sekarang begini, jika dulu begitu pasti sekarang begitu' pun selalu dilontarkan dari mulut yang sesak dengan penyesalan ini. Apa yang membuat hati ini teriris adalah beberapa gambaran diri yang dia pantulkan lewat matanya dan tidak pernah berubah dari dulu hingga sekarang sehingga selalu terlukis di hatiku. Dewasa. Sabar. Lembut. Itu dia.

Ini kisah tentang cinta, bukan kisah cinta. Memang, aku belum menemukan apa arti kata itu. Tapi aku tidak bisa mengelak kalau aku pertama kali mengenal kata itu dan hampir mengetahui artinya dari dia. Hampir? Ya hampir. Jika aku tidak se-bodoh itu. Beberapa lama lagi aku harap aku dapat menemukan arti kata itu. Walaupun dengan dia lagi atau bukan dengan dia lagi.

Toh, bukan sesal namanya jika ada di awal, kan? Karena pada akhirnya memang akan ada sebagian orang yang akan sebenar-benarnya tau kalau kita menyayangi seseorang dalam waktu yang kurang tepat, yaitu ketika kita membiarkannya pergi begitu saja dan akhirnya menyadari bahwa kita tidak bisa apa-apa lagi. Contoh saja aku.





11.1.14

Hmmm?

Percakapan ini terjadi di selot ketika sedang makan bersama 3 makhluk berbeda jenis hari kamis, 9 januari 2014.
Sebut saja P: temen gue dan G: gue.

P  : *lagi liat-liat video dahulu kala*
G  : "gila kangen banget gak sih lu."
P  : "yaelah min move on kali..."
G  : "yaelah car udah kali.... Emang kalo udah move on gak boleh kangen?"
P  : "yadeeeh"

Hahahaha kangen. Kangen mereka. :)

8.1.14



if i could capture the light
in your eyes
in your smile
i'd be the most vile of villains
because to capture that beauty
would surely be a crime
and they'd lock me away

but what difference does it make
when i'm already prisoner
to the black of your hair
the green of your gaze
when i'm already seized
by the melody of your laugh
by the gesture of your body
when i'm already isolated
by the impossibility of your love
the fiction that is us

Kaleidoskop 2013

Gue tau banget ini way too lateee tapi kan better late than never jadi mau ngucapin....
HAPPY NEW YEAR 2014, FELLAS!!!
Doa semua orang mungkin karena cuman mau semuanya bisa jadi jauh lebih baik dalam segala aspeknya. Juga.... mau jadi alasan orang-orang buat bisa lebih tersenyum dan maunya lebih sering senyum dan bahagia aja daripada sebelumnya. :)


Judulnya aja kaleidoskop, ya jadi mau nulis precious moments 2013 aja tapi tanpa penjelasan ya soalnya bakal panjaaaang banget. Here we go!

JANUARI
4 Januari      -- Villa bersama Casparian + Demisioner
19 Januari    -- Megaspirit
29 Januari    -- :)

FEBRUARI
lagi seneng-senengnya :)

MARET
3 - 6 Maret   -- Banding Budaya Smansa
23 Maret      -- :)

APRIL
23 April       -- Forkis
                     Ulang tahun + surprise dari keluarga
24 April       -- Surprise dari sahabat
25 April       -- Surprise dari classmates

MEI
lagi hectic segalanya tentang Smansa Day 2013

JUNI
18 Juni         -- Tenjolaya bersama X2
25 Juni         -- Dufan bersama Casparian

JULI
lagi sibuk-sibuknya buka bersama haha
+ SOTR Smansa 2013 + NAIK KELAS!!!

AGUSTUS    
8 Agustus      -- Lebaran + ultah wina
27 Agustus    -- Pembukaan regenerasi mpk

SEPTEMBER
semuanya hanya tentang regen

OKTOBER
27 Oktober   -- Selesai BDM
30 Oktober   -- Kampanye akbar

NOVEMBER
29-30 November -- Rapat Koordinasi Akbar

DESEMBER
18-19 Desember  -- Villa bersama Navigasi + Demisioner
31 Desember      -- Nginep di rumah Uci

YANG LUPA KAPAN
- Nusa 2013
- Mercusuar 2013
- Hari terakhir di kelas X2 yang seru banget
- Alumni Gathering 2013
- FKMB 2013
- Sertijab OSIS MPK
- dan masih super banyak222222 lagi!!!! sumpah

Pokoknya yang di atas itu yang acara lumayan besar dan diinget banget deh. Aslinya masih ada banyak bgt lagi gila ratusan momen yang indah banget deh di tahun ini. Alhamdulillah, gue rasa sih 2013 was definitely my beautiful year. Semuanya lebih baik daripada tahun2 sebelumnya. Couldn't be more grateful deh thankyou Allah.