1.4.14

Tentang Kesempatan

Ini malam yang kesekian. Tapi tak kunjung mengerti juga saya ini dibuatmu. Atau memang saya yang terlalu dangkal untuk ingin cepat menyimpulkan ini semua.

Tolong tetapkan rasa.
Tolong tetapkan rasa.
Tolong tetapkan rasa.

Berlebihan haha ya, saya tau. Tapi disamping semua itu, saya tau kalau kamu pasti tau apa sebab akibat dari sikap-sikap yang kamu persembahkan untuk saya akhir-akhir ini. Semuanya muncul lagi. Kamu bilang, kamu mengerti saya, kan?

Dengan susah payah mencoba menghilang seutuhnya dari pandangan kamu beberapa waktu lalu. Berlebihan lagi haha ya, saya tau. Memang tidak seharusnya begini. Tapi saya pikir dengan menghilang seutuhnya beberapa waktu akan dapat mem'biasa'kan diri dengan... semuanya. Dan akhirnya saya akan berhasil melewati ini dan menjadi 'biasa'. Faktanya, kamu kurang membantu saya dalam hal ini. Mungkin kamu bisa dengan cepat untuk 'biasa' dengan saya. Tapi beda dengan saya, saya butuh waktu lebih lama dari kamu.

Sejak menjalani hidup masing-masing, entah berapa kali saya mengalami yang seperti ini. Sampai saya takut dengan kata senang. Berlebihan lagi haha ya, saya tau. Tapi memang kenyataannya jika senang mengetuk pintu saya, pasti sedih duduk rapi menunggu di sudut ruang saya. Sampai kecewa tak terbendungkan dan kata-kata bahwa 'kesempatan terakhir kamu sudah habis' dilontarkan.

Tapi... selalu saja saya kalah dengan diri sendiri. Ya, yang dimaksud adalah otak saya terlalu lemah. Hati saya terlalu kuat. Setiap kamu datang lagi, saya dengan senang hati membuka pintu.

Ini kesempatan terakhir. 
Ini kesempatan terakhir.
Ini kesempatan terakhir.

Terus umpatkan kata-kata itu dalam hati, Jasmine Amalya Zahra. Terlalu banyak pertanyaan yang hampir meluncur dari mulut saya seperti: "Sebenarnya bagaimana kita ini?" "Dia, gimana?" "Kenapa datang, lagi?" "Apakah kamu hanya mau menancapkan pisau yang lain lagi di hati saya?". Dan satu pernyataan yang hampir meluncur dari mulut saya seperti: "Jangan pergi lagi, rasa sayang yang tenggelam, kini sudah terlanjur muncul lagi ke permukaan sehingga menjadi terapung. Saya harap kamu berkenan untuk menolongnya, memperbaikinya dan merawatnya sebaik mungkin..."

Selasa, 1 April 2014
00.15


Tidak ada komentar:

Posting Komentar