28.2.15

Love is the way
my eyes sparkle when I look at you.
But how about the way
you made my eyes welled with tears?
Love is the way
the corner of my lips turn up when I see you.
But how about the way
my smile became fake day by day?
Love is the way
my heart beats faster when you look at me.
But how about the way
my heart was filled with pain thinking about you?
Love is the way
you would hold me tighter when I am sad.
But how about the way
you were never there for me when I needed you most?
Love is the way
you saved me from the monsters inside my head.
But how about the way
I was able to save myself without you?

25.2.15

Jangan Malah Melara

Aku pernah benci hidupku karena 'dunia' yang tiba-tiba memuntahkan ku begitu saja.

Sampai akhirnya aku terlalu lelah dan memilih berjalan sendiri. Menjauh dari dunia yang membenci aku. Menjauh dari dunia yang menyalahkanku. Aku dorong dunia tersebut, membiarkan diri dihempas angin dan dibawa aliran air sungai. Mempersilakan dunia memperlakukan aku sebagaimana maunya. Menghilang dari dunia sebagaimana maunya. Melara mengunci diri dari ketiba-tibaan dunia yang mayoritas memang tidak jelas.

Awalnya? Aku yang sensitif ini menangisi apa yang terjadi. Sulit dan sedih rupa awalnya. Lagi-lagi kehilangan. Lagi-lagi kehilangan. Ah, menjadi semakin biasa saja sama yang namanya kehilangan.

Namun, setelah sekian hari, rupa nya bertransformasi. Akhirnya aku memutuskan untuk memperlakukan dunia sebagaimana mereka memperlakukan aku. Tidak, aku tidak menjadikan diriku menjadi orang yang membenci dunia. Hanya... memperlakukan dunia sebagaimana dunia tersebut memperlakukan aku. Tolong garis bawahi perlakuan; menjadi orang yang sebenarnya bukan aku; tidak pedulian. Ternyata... enak juga rasanya menjadi orang yang seperti ini. Dan sudah terlalu malas untuk berusaha memperbaiki sesuatu yang rusaknya hanya karena alasan blabla tanpa batas.

Sampai-sampai akhirnya aku ternyaman kemudian tersadar. Dunia yang aku kira dunia itu memang bukan dunia. Aku... menyadari duniaku yang sesungguhnya. Yang tidak membuat aku membenci hidupku. Yang membuat aku bersyukur setiap harinya. Yang menguatkan aku ketika aku mencoba bangkit. Yang tetap disana saat aku di atas atau di bawah.

Teruntuk yang aku kira dunia;
terimakasih untuk segala pelajaran berharganya; untuk menyadarkan semuanya.
Teruntuk duniaku;
terimakasih untuk tetap disini. kalian... kado terindah yang aku dapat dari Allah SWT.
Teruntuk kalian yang mungkin punya kisah serupa;
jangan malah melara. kehilangan bukan akhir dari segalanya.

12.2.15


Just understand me a lil bit more,
please..


For this hard time I am going through
For every tears I cant explain
For every fears I cant tell


5.2.15

Sorry girl

"Mine, tolong banget dong stop being bestfriend sama cowo cowo, lu gak ngerasain apa jadi perasaan cewe mereka? Even kalian cuman ngerasa 'sahabatan' tapi sahabatan kalian tuh gak wajar, it hurts min, please stop."

Itu salah satu pertanyaan yang masuk inbox askfm saya. Gak bakal saya jawab di askfm karena bakal muncul di homepage orang2 tapi bakal saya kaji disini (walaupun gak jamin disini dikit yang baca tapi seperti yang kalian tau, blog saya emang berisi hal-hal yang cukup pribadi ya sebenarnya). Dan saya juga yakin siapa yang selalu membaca blog saya adalah orang yang sedikit peduli dan pernah kepikiran saya kan? Haha.

Stop being bestfriend sama cowo-cowo?

Bagaimana saya bisa? It comes naturally. Kalo ada apa-apa yang selalu bisa saya repotin mereka. Mereka juga kalo minta bantuan selalu yang masih saya bisa lakukan kok. Lagian I didn't declare them like 'hey you, you are my bestfriend, you have to be there everytime I need you okay.' Gak, gak gitu. Mereka emang begitu adanya, mereka juga yang bilang kalo ada apa-apa, butuh apa-apa, selalu siap buat saya. Mungkin kamu yang belum pernah ngerasain punya sahabat cowo yang segitu baiknya sama kamu? Lagian kalo saya boleh tanya balik buat kamu yang mungkin sedang baca ini dan nanya pertanyaan itu,"Apa kamu sudi kehilangan beberapa orang yang benar-benar peduli sama kamu hanya demi memperbaiki hubungan dengan segelintir orang yang bahkan sekarang senyum sama kamu saja gak mau? Apa kamu sudi kehilangan beberapa orang yang segitu baiknya sama kamu demi segelintir orang yang tiba-tiba marah sama kamu padahal kamu saja gak tau salah kamu sama mereka kayak gimana?". Karena kalo saya gak sudi. 

Sahabatan kalian tuh gak wajar?

Untuk outsiders yang gak bisa bahkan gak mau mengerti dari sudut pandang saya mungkin menganggap begitu tapi untuk yang saya ceritakan dari sangat awal mungkin akan mengerti. Tapi gak mungkin kan saya cerita ke orang-orang ngumumin ceritanya dari awal kayak gimana? Mungkin menurut kamu yang nanya pertanyaan seperti itu hanya untuk satu subjek kan? Kamu bilang sama dia aja, ajarin sahabatan sama cewe yang wajar tuh kayak gimana karena saya pikir, saya juga tau batasan diri buat berperilaku sama orang yang udah punya cewe, dia juga ngaku kok dia yang salah dan sangat minta maaf sama saya. Lagian parameter wajar dan gak wajarnya sahabatan menurut kamu tuh gimana, ya? Lihat dulu keadaan sebenar-benarnya, coba rasain dulu jadi saya. Lagian saya kira juga kamu hanya dengar cerita sepotong2nya dan dari sudut pandang satu pihak saja.

-----

Dan setelah kamu nanya seperti itu, apa saya akan merubah semuanya dengan menjauhi dan stop sahabatan sama cowo-cowo seperti yang kamu bilang?

Gak, saya gak mau ada yang atur-atur hidup saya, apalagi diatur-atur sama anon askfm. Hehe. Semoga terjawab ya, anon.

4.2.15

You may hate me

The 4th of February
Still the same typical day

People still hate me
People still mad at me
People still wont talk to me
People still rolling their eyes to me
People still blame it on me

"Punya temen gak usah banyak-banyak kok min.
Jadi keliatan kan?
Udah ih jangan nangis."

Eventhough I AM disappointed to them
(who aren't really involved but treat me like that)
Those words calmed me down
And make me realize that my life is not that suck

There are still my true-friends 
Who always come in to my class
Every break-times and after-school
Just to check how my condition is

There are still my classmates
Who always cheer me up

And i just... Love them even more.

Well, you can tell other people
How much disgusting i am
Make other people hate me
I am not that afraid
Because I always know
That I always have them. :)