5.5.14

You came, I liked you. You left, I still liked you.
You came again, I loved you. You left again, I still loved you.
You came again and again, I loved you even more. You left again and again, I moved.
You came again and again and again, I loved you even more and more. Then you left again and again and again, I'm dying. 

And you ask me to not to be sad.
How could I?

4.5.14

The Hundredth Chance, The Hundredth Pain.

Second chances have never been a problem with me... I tend to give 7 or 8 or 100 or 9999 before I realize I'm a fucking idiot.

He was coming back for the 932842787984th times. It was once so good, so perfect. Feeling to be loved is the most beautiful thing of all. When you wake up, about to sleep, you smile cause that was brighten your days.

But it never worked out, never meant to be. He was just too sorry to see me cry in past day. It's kinda messed up. How all of a sudden, someone just wakes up and decides to never talk to you again, care for you again. No reason. No explanation. No words said. They just leave you hanging like you never meant a shit to them. And what hurts the most is how they made it look so easy.

Tell me why? Maybe I was naive got lost in your eyes and never really had a chance? Maybe we got lost in translation? Maybe I asked for too much? Or maybe this thing was a masterpiece till you tore it all up?

Heart just be like I can't handle this kind of pain no more. So sick. I'm too weak. I can't walk around with my head and chin up. But brain be like I can do it. I am stronger than I think. I can get over it. I can get it out from my mind. I can walk with my chin up. I can smile again. Cause I am gonna find someone someday who might actually treat me well.

Thank you dear you,
...for being the reason why I was happy
...you made me feel special
...you made me feel loved
Thank you, for everything we've been through.
:)

3.4.14

Dan...
Terimakasih telah membawa saya
Mencapai tahap ini
Tahap dimana saya sangat sayang
Atau bisa disebut
Tahap dimana saya terlalu sayang

Tak terbayang
Rasa sakit jika akhirnya dikecewakan
Lagi
Rasa sakit jika akhirnya ditinggalkan
Lagi

Tetap disini
Ya


1.4.14

Tentang Kesempatan

Ini malam yang kesekian. Tapi tak kunjung mengerti juga saya ini dibuatmu. Atau memang saya yang terlalu dangkal untuk ingin cepat menyimpulkan ini semua.

Tolong tetapkan rasa.
Tolong tetapkan rasa.
Tolong tetapkan rasa.

Berlebihan haha ya, saya tau. Tapi disamping semua itu, saya tau kalau kamu pasti tau apa sebab akibat dari sikap-sikap yang kamu persembahkan untuk saya akhir-akhir ini. Semuanya muncul lagi. Kamu bilang, kamu mengerti saya, kan?

Dengan susah payah mencoba menghilang seutuhnya dari pandangan kamu beberapa waktu lalu. Berlebihan lagi haha ya, saya tau. Memang tidak seharusnya begini. Tapi saya pikir dengan menghilang seutuhnya beberapa waktu akan dapat mem'biasa'kan diri dengan... semuanya. Dan akhirnya saya akan berhasil melewati ini dan menjadi 'biasa'. Faktanya, kamu kurang membantu saya dalam hal ini. Mungkin kamu bisa dengan cepat untuk 'biasa' dengan saya. Tapi beda dengan saya, saya butuh waktu lebih lama dari kamu.

Sejak menjalani hidup masing-masing, entah berapa kali saya mengalami yang seperti ini. Sampai saya takut dengan kata senang. Berlebihan lagi haha ya, saya tau. Tapi memang kenyataannya jika senang mengetuk pintu saya, pasti sedih duduk rapi menunggu di sudut ruang saya. Sampai kecewa tak terbendungkan dan kata-kata bahwa 'kesempatan terakhir kamu sudah habis' dilontarkan.

Tapi... selalu saja saya kalah dengan diri sendiri. Ya, yang dimaksud adalah otak saya terlalu lemah. Hati saya terlalu kuat. Setiap kamu datang lagi, saya dengan senang hati membuka pintu.

Ini kesempatan terakhir. 
Ini kesempatan terakhir.
Ini kesempatan terakhir.

Terus umpatkan kata-kata itu dalam hati, Jasmine Amalya Zahra. Terlalu banyak pertanyaan yang hampir meluncur dari mulut saya seperti: "Sebenarnya bagaimana kita ini?" "Dia, gimana?" "Kenapa datang, lagi?" "Apakah kamu hanya mau menancapkan pisau yang lain lagi di hati saya?". Dan satu pernyataan yang hampir meluncur dari mulut saya seperti: "Jangan pergi lagi, rasa sayang yang tenggelam, kini sudah terlanjur muncul lagi ke permukaan sehingga menjadi terapung. Saya harap kamu berkenan untuk menolongnya, memperbaikinya dan merawatnya sebaik mungkin..."

Selasa, 1 April 2014
00.15


24.3.14


"...dan bila
kau tak kunjung tetapkan rasa
dimana hatimu berada
kan ku lepaskan kau selamanya."

"dan bila
kau tak kunjung lupakan dia
dia yang tlah membuatmu luka
kan ku ikhlaskan kau slamanya..."

 -Bila by Nadya Fatira-

4.3.14

Dan pada akhirnya... hari itu pun tiba.
Hari dimana kita hanya berpapasan tanpa berbasa-basi.
Hari dimana kita hanya berpandangan kemudian melempar muka satu sama lain.
Hari dimana tidak akan ada lagi tangan jailmu itu.
Hari dimana tidak akan sesering biasanya untuk melihat matamu.
Hari dimana gema suara tertawamu jarang terdengar.
Hari dimana sejarah itu selesai.
Hari dimana kita memulai lagi dari nol.
Hari dimana semangatku bukan kamu lagi, dan
Sebaliknya

Tidak mudah awalnya.
Tapi aku tau ini yang terbaik.
Kamu juga pasti melakukan ini karena ini yang terbaik.
Untuk aku, kamu, dia.

Selamat berbahagia, to the apple of my eye.